Aku begitu mencintainya... aku begitu sangat mengharapkan dia menjadi imamku.. aku berharap dia yang menjadi ayah dari anak2ku kelak..!!! aku begitu memujanya,,,!!! dan merasa gadis paling beruntung telah di pertemukan dengannya.,, aku ingin segera menjadi yang halal baginya,,, aku ingin segera cinta kami diresmikan.. tapi kenapa perasaan itu aku rasakan hanya ketika kami pacaran????
kenapa perasaan itu tidak aku rasakan sekarang??? saat semua impianku sebentar lagi akan jadi kenyataan...!! aku rasa aku tau jawabannya,,,,!!! yaaa..!!! ini dia jawabannya,, sifat dan sikapnya tidak lagi seperti dulu, tutur katanya tidak lagi selembut dulu,, sekarang dia lebih sering marah ke aku, aku harus laporan terus ke dia, aku sama siapa?? dimana?? lagi ngapain??? padahal dia tau sendiri,, kalau setiap aku mau kemana2 aku selalu kasi tau dia, jadi kalau aku ga sms atau yang lain itu artinya aku hanya di kost.. palingan online, atu tiduran.
kadang aku berpikir mungkin dia seperti ini karena gugup menghadapi pernikahan kami,, tapi dengan cara dia yang selalu over malah membuat aku takut padanya,, akhir2 ini dia selalu marah perihal sahabat aku,, dia cemburu, sampai2 menuduhku yang tidak2. dipuncak kemarahannya dia berkata bahwa aku lebih memilih sahabatku daripada dia, entah dia melihat dari sisi mana sehingga mengeluarkan kata2 yang sangat menyakitkan itu,,
dia selalu ingin agar aku menuruti kata2nya, namun dia belum mencoba agar aku mau menurutinya... aku masih ingat kami pernah bertengkar hebat dengan masalah yang sama seperti ini,, dia marah sampai2 mengucapkan kata2 putus.. dia memintaku agar me remove orang itu (co),, orang yang sangat jauh,, diluar dari indonesia, perbedaan waktu dsni dan dsna smpai 6 jam... kemudian aku juga memintanya agar dia meremove temannya juga (ce). teman yg 1 kota dengannya,, hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 mnit jika ingin bertemu dengannya.
namun jawaban yang keluar adalah dia tidak mau me remove temannya,, hanya aku yang dipaksa tuk meremove "dia",, dan aku menurutinya, aku akui dulu aku memang salah.. karena obrolan kami sudah diluar dari kata teman/sahabat,, aku berani meladeni obrolannya karena aku merasa toh dia tidak kenal sama aku,, aku juga ga bakalan ketemu sama dia,,!!!! dan itu tidak akan mungkin terjadi.
dan sampai sekarang aku tidak pernah berhubungan lagi sama orang itu,, sedangkan dia??? entahlah,, yang pastinya aku selalu mempercayainya,,, dan sekarang dia memintaku tuk melakukan hal yang sama lagi,, sekarang giliran aku yang memberi jawaban TIDAK.,.. aku sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun,, aku tidak pernah mengobrol lebih dari obrolan seorang sahabat,,, aku dengan dia real hanya sahabatan.. bahkan sahabatku yang sering menasehatiku agar lebih mengalah dengannya.
Tidak ada alasan apapun yang mampu membuat agar aku memutuskan persahabatan kami.. sedangkan dia saja tidak mampu dan tidak mau melepaskan sesuatu hal yang paling aku benci (rokok) demi aku,, jadi mengapa aku harus melepaskan sahabatku???? untuk membandingkan betapa pentingnya aku dimatanya,,, sampai2 rokokpun tidak mampu untuk menjadi perbandingannya...!! betapa hancurnya perasaan ini jika hanya sebanding dengan rokok,,,!!!
Oohhh...!!! ya Allah,,,!! aku tidak sanggup menahannya, bahkan saat setelah kami menikahpun nantinya,, aku tidak ingin mengikatnya,, jika dia mampu menemukan gadis yang siap menuruti semua kata2nya,, maka aku siap digantikan olehnya,, jika dia bisa menemukan seorang gadis yang cintanya jauh lebih tulus dari cinta yang aku berikan,, maka aku rela melepasnya,, aku tidak ingin dia merasa terikat dengan pernikahan kami,, aku tidak mau dia menyesal karena aku memintanya melamarku secepatnya..
semakin sering dia membuatku menangis, maka akan kujadikan tangisan itu sebagai kekebalanku, agar aku tidak menangis lagi nantinya,, aku bukanlah prajurit yang siap diperintah oleh raja yang otoriter,, masa itu sudah lama berlalu,, aku sama dengan orang2 yang hidup di zaman sekarang,, yang aspirasinya ingin di dengar,, yang keinginannya juga ingin disampaikan,, yang jika ada yang di butuhkan dapat dikabulkan....
Bukankah aku memintamu untuk menjadi imam.ku??? untuk menjadi pemimpinku??? dan apakah kamu berpikir bahwa pemimpin hanya memerintah??? tidak itu sama sekali bukan ciri pemimpin yang mampu membawa rakyatnya dalam kedamaian.. pemimpin yang baik adalah pemimpin yang siap di koreksi, yang siap menerima masukan2,, yang siap mendengar dan melaksanakan aspirasi rakyatnya..
Sebelum pertengkaran ini memuncak aku sempat merasa sangat bahagia,, dan kembali sangat mencintainya,,, betapa sayangnya aku kepadanya,, saat kami saling mengingatkan untuk sholat, saat kami saling mengingatkan untuk makan.. saat blog.ku tidak dapat aku buka,, kemudian dia berkata "dicoba terus sayang" dia memintaku agar aku tetap berusaha dan memanggilku,, dengan kata2 yang sangat aku suka,,,
Namun sekarang,,, saat kami ada masalah, dia lebih melapiaskan dengan jalan jalan ke palu,, katanya sambil cuci2 mata,,, dengan melihat gadis2 cantik, dibandingkan membujukku agar kami jangan bertengkar terus,,, dia semalaman disana entah dia pergi dengan siapa,.. dia menginap dimana?? apa yang dia lakukan?? aku sama sekali tidak tau,, dan tidak ingin mengetahuinya, aku takut aku akan lebih merasa terpul jika mengetahui semuanya,,,!!! aku membutuhkan sosok dewasa yang mampu menuntun sikap kekanak2kanku,,, jika dilihat dari segi usia,, dia jauh lebih dewasa dibandiing denganku,, tapi sikapnya jauh lebih kekanak2kan dari aku.
Aku sering memberitahunya, saat ada masalah, entah masalah hubungan kami, masalah dikantornya,, atau masalah apapun, bagilah denganku, mari kita diskusikan dan mencari jalan keluarnya,, tapi yang dia lakukan malah sebaliknya, saat ada masalah diluar dari hubungan kami, dia lebih memilih diam dan memendamnya sendiri, mungkin dia tidak mau membebaniku...!!! tapi saat aku bercanda disaat yang tak tepat saat dia ada masalah dia malah memarahiku,,,!!! mana aku tahu kalau saat ini kamu ada masalah atau tidak??? mana aku bisa tau suasana hatimu saat ini?? kalau kamu sama sekali tidak perrnah mengatakannya??? aku hanya gadis biasa,, aku bukan peramal yang bisa tau apakah kamu saat ini ada masalah atau tidak,, jika tidak ada tanda2 khusus yang bisa menjadi pembeda.
Dan saat hubungan kita bermasalah,, kenapa kamu malah melampiaskannya dengan memperhatiikan wanita2 canttik??? apakah memang seperti itu yang sebaiknya dilakukakan oleh orang yang sudah berpikiran dewasa??? dan apakah aku terlalu kekanak2kan jika hanya mengurung diri dalam kamar sambil menangis dan merenungi semuanya??? entahlah hanya orang lain yang bisa menilainya, karena jika menurut kita,, hal yang kita lakukan masing2lah yang paling benar.
Aku masih saja bertanya2 dalam hati,, akan bagaimana rumah tangga kita nantinya,,??? aku pasrahkan semuanya pada Allah.SWT... semoga kita mampu melewati semua ujiannya, amien

Tidak ada komentar:
Posting Komentar